Suarakowasisukabumi.com - Kondisi cuaca saat ini di musim penghujan, nampaknya bukan hal mudah bagi petugas listrik negara, pasalnya banyak aduan dan trouble yang di alami, mulai dari pohon tumbang, konsleting atau hal lainya.
Bukan hanya itu saja, jalur jaringan listrik apalagi di daerah pedesaan, seringkali banyak terjadi gangguan, tak ayal dipastikan padamnya jaringan listrik.
Menyikapi hal tersebut, PLN Kota Sukabumi memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada para konsumen listrik terutama yang ada diwilayah kampung dan pedesaan untuk memberikan informasi kaitan dengan keluhan warga konsumen listrik sesuai dengan visi misi PLN.
Dikabarkan, kejadian putusnya kabel jaringan listrik, akibat sambungan yang terlepas dari terjangan angin dan curah hujan, dan sangat ektrim sempat terjadi di Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, tepatnya di rumah milik warga Bojong Duren, pada malam sekira Pukul 19-00 wib, Senin (13/3/23).
Dengan sigap, atas kejadian tersebut, langsung dilaporkan kepada pihak PLN, dan tak berujung lama petugas pelayanan teknik PLN Kota Sukabumi langsung datang memperbaiki di lokasi yang dikabarkan, ucap Harun.
Masih dikatakan, dari pantauan dan pengalaman dirinya, PLN Kota Sukabumi memang sangat memperhatikan konsumen dalam penanggulangan bencana di jaringan lapangan, apalagi yang menyangkut keselamatan jiwa, 24 jam online untuk menerima pengaduan terutama dalam kedaruratan.
Sementara itu, disampaikan petugas PLN yang enggan disebutkan namanya, selain hal diatas, masyarakat juga jangan takut dan ragu apabila ada permasalahan yang merugikan konsumen listrik untuk mengadu dan melaporkan ke pihak PLN, tuturnya.
Berangkat dari kejadian di Rt 02/02 Desa Parungseah, dalam hal ini kami kabarkan bahwa adanya jaringan yang putus, dan sekarang sudah mulai terang kembali setelah diperbaiki, jelasnya.
Sedangkan, Petugas Pelayanan gangguan/yantek PLN kota Sukabumi menambahkan ucapan terimakasih atas pengaduan dan keluhan warga konsumen yang disampaikan kepada kam, semoga puas degan pelayanan yang kami berikan, Pungkasnya.
Red/Heri setiawan